Mengenal Bakteri Pseudomonas fluorescens, Bakteri PGPR Kaya Manfaat
P. fluorescens adalah bakteri gram negatif, aerobik, yang terdapat di tanah pertanian dan beradaptasi dengan baik di Rizosfir. Pseudomonas fluorescens menunjukkan aktivitas yang bermanfaat sebagai salah satu bakteri yang termasuk dalam kategori Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR). Mengenal Bakteri Pseudomonas fluorescens, Bakteri PGPR Kaya Manfaat
Baca juga: Pengendali hayati azadiraktin
Mekanisme kerja PGPR melibatkan stimulasi pertumbuhan alami tanaman melalui penggunaan bakteri di rhizosfer, yang meningkatkan penyerapan unsur hara dan produksi senyawa pengatur pertumbuhan tanaman seperti auksin, giberelin, dan sitokinin (Sulistyoningtyas et al., 2017).
Rizobakteri pemicu pertumbuhan tanaman atau PGPR merupakan sekelompok bakteri menguntungkan yang secara aktif mengolonisasi rizosfir atau perakaran tanaman sehingga meningkatkan kesuburan tanaman (Rahni, 2012).
Menurut Gupta et al., (2015) pemberian PGPR ke dalam tanah dapat meningkatkan kesuburan tanah dan menekan fitopatogen.
Rizobakteri ini (P. Fluorescens) memiliki banyak kegunaan sebagai agen biokontrol dan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Mekanismenya dengan menggunakan eksudat akar, berkoloni dan berkembang biak di lingkungan rizosfir (Sarkar et al., 2022).
Studi oleh Navitasari dkk. (2013) menunjukkan bahwa P. fluorescens memiliki kemampuan untuk menghasilkan sejumlah substansi ekstraseluler, termasuk enzim kitinase, protease, dan antibiotik. Enzim kitinase misalnya dapat menyebabkan kelainan pada hifa cendawan patogen, seperti pembengkakan dan pemendekan, yang secara efektif menghambat pertumbuhan dan perkembangan cendawan tersebut (Sriyanti et al., 2015).
Aplikasi pseudomonad fluoresen (kelompok Pseudomonas) pada tanaman padi memberikan pengaruh yang menguntungkan terhadap tinggi tanaman setelah 49 hari. Pemberian pseudomonad fluoresen sudah berpengaruh pada satu kali perlakuan (Anhar et al., 2012). Pemberian isolat pseudomonad fluoresen Mi.1 memberikan pengaruh terbaik terhadap tinggi tanaman padi setelah 5 minggu penanaman dan beberapa isolat menunjukkan pengaruh nyata dalam meningkatkan jumlah anakan padi (Anhar et al., 2011)
Hasil penelitian Ichwan et al., (2021) menampilkan presentasi PGPR yang mengandung kombinasi P. fluorescens, Trichoderma sp., Aspergillus niger, Azobacter sp., Azospirilium sp., dan Rhizobium sp. mampu memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan, hasil, kualitas cabai merah serta dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah cabang total, jumlah buah dan bobot buah.
Hasil penelitian Budiman (2012), menunjukkan tanaman cabai yang diberi perlakuan beberapa Pseudomonas kelompok fluorescens mampu memperlambat masa inkubasi dan Menekan presentasi serangan virus keriting kuning, serta memacu pertumbuhan tanaman cabai
Widyaningrum (2017) menyatakan penerapan PGPR pada bibit kopi Robusta dapat meningkatkan panjang akar, jumlah akar, tinggi tanaman, jumlah daun, berat kering total, kekokohan bibit, dan indeks mutu benih pada tanaman.
Perendaman benih kedelai pada PGPR yang mengandung P. fluorescens dapat meningkatkan perkecambahan jika dibandingkan dengan kontrol tanpa PGPR (Sofiani et al., 2016) dan memicu pertumbuhan tanaman kedelai lebih cepat. Selain itu, Khalimi (2009) menyatakan PGPR juga mampu meningkatkan tinggi tanaman, jumlah cabang, bobot basah, dan bobot kering.
Adapaun studi terbaru yang dapat menjadi alternatif perbanyakan bakteri ini, menyebutkan bahwa alternatif untuk perbanyakan massal P. fluorescens harus kaya nutrisi guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan bakteri. Misalnya, medium alternatif yang sesuai untuk perbanyakan bakteri massal P. fluorescensmencakup medium cair seperti limbah cair tahu (Asril et al., 2019). Selain itu, terdapat juga opsi medium alternatif lain seperti air kelapa, ekstrak kedelai, dan limbah pertanian organik.
Cara Kerja Rizobakteri/PGPR
Rizobakteri adalah kelompok bakteri yang memiliki kemampuan mengikat atau memfiksasi nitrogen bebas dari alam. Nitrogen bebas tersebut selanjutnya diubah menjadi amonia kemudian disalurkan ke tanaman, (Kementan). PGPR adalah kelompok bakteri menguntungkan yang mengkolonisasi rizosfir (lapisan tanah tipis antara 1-2 mm di sekitar zona perakaran).Mekanisme kerja PGPR melibatkan stimulasi pertumbuhan alami tanaman melalui penggunaan bakteri di rhizosfer, yang meningkatkan penyerapan unsur hara dan produksi senyawa pengatur pertumbuhan tanaman seperti auksin, giberelin, dan sitokinin (Sulistyoningtyas et al., 2017).
Rizobakteri pemicu pertumbuhan tanaman atau PGPR merupakan sekelompok bakteri menguntungkan yang secara aktif mengolonisasi rizosfir atau perakaran tanaman sehingga meningkatkan kesuburan tanaman (Rahni, 2012).
Menurut Gupta et al., (2015) pemberian PGPR ke dalam tanah dapat meningkatkan kesuburan tanah dan menekan fitopatogen.
Rizobakteri ini (P. Fluorescens) memiliki banyak kegunaan sebagai agen biokontrol dan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Mekanismenya dengan menggunakan eksudat akar, berkoloni dan berkembang biak di lingkungan rizosfir (Sarkar et al., 2022).
Studi oleh Navitasari dkk. (2013) menunjukkan bahwa P. fluorescens memiliki kemampuan untuk menghasilkan sejumlah substansi ekstraseluler, termasuk enzim kitinase, protease, dan antibiotik. Enzim kitinase misalnya dapat menyebabkan kelainan pada hifa cendawan patogen, seperti pembengkakan dan pemendekan, yang secara efektif menghambat pertumbuhan dan perkembangan cendawan tersebut (Sriyanti et al., 2015).
Manfaat Bakteri P. fluorescens untuk Tanaman
Menurut Aryantha et al., (2004) PGPR dapat menghasilkan hormon pertumbuhan dan meningkatkan ketersediaan hara melalui fiksasi nitrogen serta melarutkan unsur hara tanah. Jenis bakteri yang diidentifikasi sebagai PGPR yaitu Pseudomonas fluorescens. P. fluorescens mampu menghasilkan Indole Acetic Acid (IAA) dan dapat merangsang pertumbuhan akar jagung yang ditumbuhkan pada kondisi hidroponik.Aplikasi pseudomonad fluoresen (kelompok Pseudomonas) pada tanaman padi memberikan pengaruh yang menguntungkan terhadap tinggi tanaman setelah 49 hari. Pemberian pseudomonad fluoresen sudah berpengaruh pada satu kali perlakuan (Anhar et al., 2012). Pemberian isolat pseudomonad fluoresen Mi.1 memberikan pengaruh terbaik terhadap tinggi tanaman padi setelah 5 minggu penanaman dan beberapa isolat menunjukkan pengaruh nyata dalam meningkatkan jumlah anakan padi (Anhar et al., 2011)
Hasil penelitian Ichwan et al., (2021) menampilkan presentasi PGPR yang mengandung kombinasi P. fluorescens, Trichoderma sp., Aspergillus niger, Azobacter sp., Azospirilium sp., dan Rhizobium sp. mampu memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan, hasil, kualitas cabai merah serta dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah cabang total, jumlah buah dan bobot buah.
Hasil penelitian Budiman (2012), menunjukkan tanaman cabai yang diberi perlakuan beberapa Pseudomonas kelompok fluorescens mampu memperlambat masa inkubasi dan Menekan presentasi serangan virus keriting kuning, serta memacu pertumbuhan tanaman cabai
Widyaningrum (2017) menyatakan penerapan PGPR pada bibit kopi Robusta dapat meningkatkan panjang akar, jumlah akar, tinggi tanaman, jumlah daun, berat kering total, kekokohan bibit, dan indeks mutu benih pada tanaman.
Perendaman benih kedelai pada PGPR yang mengandung P. fluorescens dapat meningkatkan perkecambahan jika dibandingkan dengan kontrol tanpa PGPR (Sofiani et al., 2016) dan memicu pertumbuhan tanaman kedelai lebih cepat. Selain itu, Khalimi (2009) menyatakan PGPR juga mampu meningkatkan tinggi tanaman, jumlah cabang, bobot basah, dan bobot kering.
Perbanyakan Bakteri P. fluorecense
Salah satu kendala dalam perbanyakan bakteri ini adalah biaya dan bahan yang cukup mahal dengan media agar oleh para ahli. Bakteri yang di isolasi di tanah, udara di alam ini masih banyak di sekala laboratorium. Namun saat ini sudah banyak isolat tersedia di marketplace yang dapat diperbanyak.Adapaun studi terbaru yang dapat menjadi alternatif perbanyakan bakteri ini, menyebutkan bahwa alternatif untuk perbanyakan massal P. fluorescens harus kaya nutrisi guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan bakteri. Misalnya, medium alternatif yang sesuai untuk perbanyakan bakteri massal P. fluorescensmencakup medium cair seperti limbah cair tahu (Asril et al., 2019). Selain itu, terdapat juga opsi medium alternatif lain seperti air kelapa, ekstrak kedelai, dan limbah pertanian organik.
Contoh Produk Berbahan Bakteri P.fluoresensi
1. Hainut Tanaman Fase Genertif
Perangsang buah yang mengandung
(P. Fluoresence)
Beli disini
2. Pembenah tanah GDM
Pembenah tanah
Beli disini
3. Contoh lainnya:
Contoh beberapa produk yang berbahan bakteri P. fluoresensi, yaitu; Pestisida Bio-PF Bio-GI, dan BAPF.Produk tersebut berbahan dasar P. fluoresensi, merupakan produk dari Balai penelitian tanaman hias Indonesia.
Dimikian artikel tentang Mengenal Bakteri Pseudomonas fluorescens, Bakteri PGPR Kaya Manfaat. Semoga bermanfaat!
Posting Komentar untuk "Mengenal Bakteri Pseudomonas fluorescens, Bakteri PGPR Kaya Manfaat"
Posting Komentar