Cara Mudah Budidaya Belalang bagi Pemula

Belalang merupakan serangga yang dapat dikonsumsi dan memiliki nilai gizi yang tinggi. Belalang mengandung protein, lemak, karbohidrat, dan berbagai vitamin dan mineral. Belalang juga merupakan sumber protein nabati yang baik bagi vegetarian. Cara Mudah Budidaya Belalang bagi Pemula

Budidaya belalang merupakan salah satu usaha tani yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Belalang dapat dibudidayakan di berbagai tempat, mulai dari skala rumah tangga hingga skala industri.

Langkah- Langkah Budidaya Belalang

Berikut langkah-langkah cara budidaya belalang: 

1. Persiapan

Sebelum memulai budidaya belalang, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, antara lain:

a. Bahan bibit

Bibit belalang dapat diperoleh dari hasil tangkapan alam atau dari hasil budidaya. Bibit belalang yang baik adalah bibit yang sehat, aktif, dan berukuran sedang.

Baca juga: Menangkap Belalang di alam

b. Kandang

Kandang belalang dapat dibuat dari berbagai bahan, seperti bambu, kayu, atau plastik. Kandang belalang harus memiliki ukuran yang sesuai dengan jumlah bibit yang akan dibudidayakan. Kandang belalang juga harus memiliki ventilasi yang baik untuk mencegah terjadinya penyakit.

c. Pakan

Pakan belalang adalah daun-daunan hijau, seperti daun singkong, daun pisang, rumput hijau segar atau daun pepaya. Pakan belalang harus diberikan secara rutin, yaitu dua kali sehari.

2. Pemeliharaan

Pemeliharaan belalang meliputi penyiraman, pemberian pakan, dan pengendalian hama dan penyakit.

a. Penyiraman

Kandang belalang harus disiram secara rutin, terutama pada musim kemarau. Penyiraman dilakukan untuk menjaga kelembaban kandang dan mencegah terjadinya dehidrasi pada belalang.

b. Pemberian pakan

Pakan belalang diberikan secara rutin, yaitu dua kali sehari. Pakan belalang harus diberikan dalam jumlah yang cukup agar belalang dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

c. Pengendalian hama dan penyakit

Hama dan penyakit merupakan salah satu faktor yang dapat menghambat pertumbuhan dan produksi belalang. Oleh karena itu, pengendalian hama dan penyakit perlu dilakukan secara rutin.

3. Proses budidaya

Proses budidaya belalang dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu:

a. Tahap pembibitan

Tahap pembibitan dilakukan untuk menghasilkan bibit belalang yang berkualitas. Bibit belalang dapat diperoleh dari hasil tangkapan alam atau dari hasil budidaya.

b. Tahap pembesaran

Tahap pembesaran dilakukan untuk membesarkan bibit belalang menjadi belalang dewasa. Tahap pembesaran dilakukan dalam kandang yang sesuai.

c. Tahap panen

Tahap panen dilakukan saat belalang sudah mencapai ukuran yang sesuai. Belalang yang siap panen memiliki ukuran tubuh yang besar dan berwarna cerah.

Faktor Keberhasilan Budidaya Belalang

Hasil panen belalang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

• Jenis belalang: jenis belalang yang berbeda memiliki produktivitas yang berbeda.
• Kualitas bibit: bibit belalang yang berkualitas akan menghasilkan belalang yang berkualitas pula.
• Pakan: pakan yang berkualitas akan menghasilkan belalang yang berkualitas pula.
• Pemeliharaan: Pemeliharaan yang baik akan menghasilkan belalang yang berkualitas pula.

Pengolahan Belalang

Pasca panen, belalang dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti produk bahan makanan juga sebagai pakan super untuk unggas. 

Kesimpulan

Budidaya belalang merupakan salah satu usaha tani yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Budidaya belalang dapat dilakukan di berbagai tempat, mulai dari skala rumah tangga hingga skala industri.

Dengan mengikuti langkah-langkah Cara Mudah Budidaya Belalang bagi Pemula di atas, Anda dapat memulai budidaya belalang dan mendapatkan hasil panen yang memuaskan.

Pustaka:

Anonim. 2022. Budidaya Belalang. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Supriyadi, A. 2021. Budidaya Belalang untuk Pakan Alternatif. Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Yuniarsih, T. 2020. Budidaya Belalang sebagai Alternatif Pakan Unggas. Balai Penelitian Ternak, Kementerian Pertanian Republik Indonesia.