Cara Membuat Pupuk Organik dari Limbah Kulit Pisang
Cara Membuat Pupuk Organik dari Limbah Kulit Pisang. Kulit pisang adalah bagaian tidak terpakai dari buah pisang yang kemudian berakhir menjadi limbah tidak terpakai. Padahal komposisi nutrisi dalam kulit buah pisang ini dapat dikonversi menjadi bahan berguna bagi tanah dan tanaman. Selain mengurangi biaya pertanian, hasilnya juga tidak kalah saing dengan produk nutrisi tanaman yang dijual belikan.
Untuk tanah dan tanaman, kulit pisang dapat dibuat dalam dua produk yaitu pupuk organik langsung dan yang kedua sebagai bahan dasar mikroorganisme pengurai (MOL)Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Kulit Pisang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk organik cair yang dihasilkan dari buah pepaya dan pisang dengan bistarter EM4 menghasilkan produk dengan konsentrasi C-organik: 3,96-7,34%, N: 1,37-3,21%, P: 2,22-3,81%, dan K: 2,48-4,24%. (Bangun, 2019)
Menurit Hasil penelitian (Fitriani, 2019) pemberian pupuk organik cair limbah kulit pisang sebesar 25% berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bawang merah yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah umbi bawang merah.
Hasil penelitian (Napilia, 2017) menunjukkan bahwa perlakuan pupuk cair limbah kulit pisang kepok dengan konsentrasi 80% berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, bobot basah produksi per plot dan bobot jual per plot pada tanaman petsai cina.
Uji pupuk organik cair (POC) pada tanaman packoy oleh (Hidayat, 2020) menunjukan perbedaan nyata terhadap jumlah dan lebar daun. Juga memberikan pengaruh nyata pada tinggi, jumlah daun dan bobot basah segar pada tanaman kangkung darat (Widarsih, 2017). Pada tanaman mentimun, terdapat pengaruh nyata dalam jumlah cabang produktif (Wahyuddin, dkk. 2019). Pada tanaman strawberi memberikan pengaruh nyata pada jumlah daun dan waktu panen (Puspita, dkk. 2020).
Untuk dosis pemakaian bisa 10%-80%/ha (10% POC kulit pisang dan 90%air atau 80% POC dengan 20% air) per hektar lahan, semakin banyak dosis yang dipakai maka akan semakin baik.
Tidak direkomendasikan pada tanaman sawi, menurut penelitian juwita dkk (2014), Saragih (2016) menurunkan tinggi, produksi dan bobot kering tanaman.
Baca juga: Perbedaan POC, MOL, EM4, Bio Enzym, Eco Enzym
Menurit Hasil penelitian (Fitriani, 2019) pemberian pupuk organik cair limbah kulit pisang sebesar 25% berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bawang merah yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah umbi bawang merah.
Hasil penelitian (Napilia, 2017) menunjukkan bahwa perlakuan pupuk cair limbah kulit pisang kepok dengan konsentrasi 80% berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, bobot basah produksi per plot dan bobot jual per plot pada tanaman petsai cina.
Uji pupuk organik cair (POC) pada tanaman packoy oleh (Hidayat, 2020) menunjukan perbedaan nyata terhadap jumlah dan lebar daun. Juga memberikan pengaruh nyata pada tinggi, jumlah daun dan bobot basah segar pada tanaman kangkung darat (Widarsih, 2017). Pada tanaman mentimun, terdapat pengaruh nyata dalam jumlah cabang produktif (Wahyuddin, dkk. 2019). Pada tanaman strawberi memberikan pengaruh nyata pada jumlah daun dan waktu panen (Puspita, dkk. 2020).
Cara pembuatan pupuk cair dari Limbah Kulit buah pisang, yaitu;
- Siapkan Bahan buah pisang sebanyak 10 kg
- Kukit pisang di cacah/potong kecil-kecil atau menggunakan blander
- Buat latutan starter menggunakan EM4 atau MOL dalam air dengan perbandingan 4:1 atu dalam 1 liter air ada 4ml starter (tidak baku) ada juga yang menggunakan 25ml EM4 dalam 1 liter air.
- Untuk 10 kg kulit posang gunakan 10 liter air dengan 40 ml EM4 atau MOL
- Agar proses bisa berjalan lebih cepat tambahkan gula pasir (1kg) atau larutan gula merah, air kelapa atau tetes tebu. (Opsional)
- Simpan 2-3 minggu dalam wdah tertutup
- Buatkan selang pembuangan gas yang ujung keluarnya dimasukan dalam botol plastik agar tidak ada udara diluar yang masuk atau jika tidakada buka sedikit penutup wadah sesekali dalam beberapa hari
- Setelah itu saring untuk memisahkan cairan dengan ampas. Gunakan cairan sebagai pupuk caur organik dan ampas untuk kompos.
Pemakaian dan Dosis:
Bisa dipakai untuk semua jenis tanaman dan aman karena beradal dari bahan organik (non sintesis).Untuk dosis pemakaian bisa 10%-80%/ha (10% POC kulit pisang dan 90%air atau 80% POC dengan 20% air) per hektar lahan, semakin banyak dosis yang dipakai maka akan semakin baik.
Tidak direkomendasikan pada tanaman sawi, menurut penelitian juwita dkk (2014), Saragih (2016) menurunkan tinggi, produksi dan bobot kering tanaman.
Baca juga: Perbedaan POC, MOL, EM4, Bio Enzym, Eco Enzym
Pembuatan Mikroorganiame Lokal (MOL) dari Limbah Kulit Pisang
MOL adalah kumpulan mikroorganisme yang dapat dikembangkan dan berfungsi sebagai starter pengganti EM4 dalam pembuatan pupuk organik cair (diatas) atau produksi kompos (dibawah) .
Hasil perbandingan pengomposan kulit pisang dengan Kulit pisang + Kotoran sapi secara fisik menunjukkan warna kehitaman, tidak berbau, tekstur terurai seperti tanah dan suhu mendekati suhu dan pH berturut-turut tanah 28, 43⁰C; 28,36⁰C dan komposis kimianya pH 10,1; 10,2. Kandungan Nitrogen 2,45%; 2,22%. Pospor 0,36%; 0,39%. Kalium 15,20%; 12,72%. dan C/N rasio 16,73%; 18,88%.
Cara Pembuatan MOL dari Limbah Kulit Pisang
- Siapkan bahan 6 kg kulit buah pisang.
- Potong kecil-kecil lalu cuci bersih dan blander
- Siapkan wadah seteril
- Siapkan larutan gula 1-3 kg gula merah dan 1 liter air sumur. Bisa menggunakan gula pasir atau air kelapa.
- Kulit pisang yang yang sudah diblander tambahkan 5 liter air
- Tambahkan larutan gula dalam campuran dan aduk rata
- Simpan bahan dalam wadah tertutu selama 1-2 bulan.
Pembuatan Kompos dari Limbah Kulit Pisang
Menurut Permana dan Hirasmawan (2008) kulit pisang dapat digunakan sebagai bahan pupuk kompos dengan waktu kematangan kompos kulit pisang dan campuran sayuran memerlukan waktu 30 hari dalam menguraikan bahan organik.Hasil perbandingan pengomposan kulit pisang dengan Kulit pisang + Kotoran sapi secara fisik menunjukkan warna kehitaman, tidak berbau, tekstur terurai seperti tanah dan suhu mendekati suhu dan pH berturut-turut tanah 28, 43⁰C; 28,36⁰C dan komposis kimianya pH 10,1; 10,2. Kandungan Nitrogen 2,45%; 2,22%. Pospor 0,36%; 0,39%. Kalium 15,20%; 12,72%. dan C/N rasio 16,73%; 18,88%.
Cara pembuatan Kompos dengan Limbah Kulit Pisang, yaitu:
- Siapkan limbah kulit pisang
- Cuci dikhawtikan jika pematangannya menggunakan karbit
- Cacah kulit pisang
- Jemur untuk mengurangi kadar air
- Campurkan dengan bahan organik lain yang mengandung Nitrogen tinggi misal limbah Buah Tomat yang di keringkan dan bahah organik lainnya.
- Siapkan larutan starter EM4 atau MOL dengan perbadingan 1 liter air untuk 4-8 ml EM4/MOL.
- Campurkan bahan organik menjadi homogen/rata dalam wadah/terpal pembungkus
- Siramkan larutan Aktivator secara merata
- Bungkus pupuk kompos 2-4 minggu
- Pupuk Kompos siap digunakan
Posting Komentar untuk "Cara Membuat Pupuk Organik dari Limbah Kulit Pisang"
Posting Komentar