Teknik Cara Budidaya Padi dalam Pot
Hi farmers! Menanam padi pada umumnya dilakukan ditanah persawahan, dilengkapi sistem irigasi yang baik atau tadah hujan dan dengan proses penanaman yang terstruktur. Namun, menjadi petani padi sebenarnya hal diatas bukanlah syarat wajib, kita dapat membudidayakan tanaman padi meskipun tidak memiliki lahan persawahan, kita bisa menanam padi meskipun tanpa dilengkapi sistem irigasi yang baik atau harus dimusim penghujan, kita bisa budidaya padi dipekarangan rumah bahkan di atap rumah, sehingga tidakada alasan untuk tidak bisa menjadi petani padi.
Salah satu cara menanam padi selain diarea lahan persawahan adalah menggunakan media pot, baik dari bahan polybag, karung, karung bekas semen dan atau ember bekas.
Kelebihan dan kekurangan menanam padi didalam pot
Nah, selain alasan "lahan" jika dipandang dari segi teknik menanam padi dengan media pot, memiliki banyak manfaat dan keuntungan. Manfaat dan keuntungan menanam padi didalam pot, yaitu:
1. Sistem mudah terkontrol
Karena menggunakan media pot yang dapat diangkat atau dipindah tempat, maka kita tidak khawatir dengan keadaan cuaca, sistem pengairanpun menjadi mudah dimodifikasi, analisis unsur-hara dan kondisi tanah mudah dilakuan.
2. Hasil berpotensi lebih baik
Karena menggunakan media pot maka secara otomatis dalam setiap pot hanya berisikan 1 rumpun padi. Yang artinya sangat berpotensi untuk terbentuknya anakan padi yang banyak tanpa terkendala ruang tumbuh.
3. Penjagaan lebih optimal
Menanam Padi memiliki banyak tantangan, selain pertumbuhan dan perkembangan penjagaan terhadap hama adalah peneliharaan yang sangat penting. Dengan sistem tanam pot, maka tanaman dapat dilindungi secara maksimal terlebih jika penanaman dilakukan di lingkungan yang dekat dari rumah.
4. Model uji benih
Awalnya proses menanam padi dipolybag dilakukan oleh para pakar untuk membuat, menguji dan merekayasa verietas padi baru, salah satu alasannya adalah untuk menjaga aktivitas perkambangan berupa perkawianan generatif padi atau kemurnian verietas padi. Sehingga jika menggunakan media pot disekitar lingkungan, maka potensi hasil lebih baik dari benih unggul pasti tercapai.
5. Biaya tendah
Tambahan biaya untuk menghadirkan media pot tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan oleh petani konvensional dilahan persawahan dengan proses dan biaya mahal. Jika dikkulasikan, petani pot hanya menghadirkan media pot dan itu bisa menggunakan bahan murah atau tidak terpakai, kemudian mengumpulkan tanah yang di isi dalam pot, harga 1 truk tanah mungkin hanya 500rb, dan tanah ini bisa dipakai berulang dengan perawatan baik. Sedangkan untuk petani lahan sawah, ada biaya pengolahan lahan, mulai dari bajak sawah, pembenihan, penanaman, basmi rumput, hama dan upah buruh. 1 hektar padi lahan sawah bisa menghabiskan dan 3-5 juta.
6. Bebas tempat
Karena menggunakan media pot maka tempat bisa jadi fleksibel. Salah satu petani padi dalam pot ini menggunakan atap gedung sebagai lokasi budidaya padi, anda juga bisa memanfaatkan atap gedung model beton anda.
7. Menciptakan lingkungan hijau
Selain menjadi petani padi dengan teget hasil yang bagus, menggunakan sistem pot juga dapat menciptakan lingkungan hijau di lingkungan atau pekarangan rumah.
Adapun kekurangan menanam padi dengan media pot, yaitu Pencemaran lingkungan jika menggunakan obat atau bahan-bahan kimia seperti pupuk kimia, atau obat kimia yang di emulsikan. Tapi ini bisa disiasati dengan menggunakan pupuk kompos dan biopestisida.
Cara budidaya padi dalam pot
Beberapa hal yang perlu dilakukan agar tanaman tumbuh dengan baik
1. Sistem mudah terkontrol
Karena menggunakan media pot yang dapat diangkat atau dipindah tempat, maka kita tidak khawatir dengan keadaan cuaca, sistem pengairanpun menjadi mudah dimodifikasi, analisis unsur-hara dan kondisi tanah mudah dilakuan.
2. Hasil berpotensi lebih baik
Karena menggunakan media pot maka secara otomatis dalam setiap pot hanya berisikan 1 rumpun padi. Yang artinya sangat berpotensi untuk terbentuknya anakan padi yang banyak tanpa terkendala ruang tumbuh.
3. Penjagaan lebih optimal
Menanam Padi memiliki banyak tantangan, selain pertumbuhan dan perkembangan penjagaan terhadap hama adalah peneliharaan yang sangat penting. Dengan sistem tanam pot, maka tanaman dapat dilindungi secara maksimal terlebih jika penanaman dilakukan di lingkungan yang dekat dari rumah.
4. Model uji benih
Awalnya proses menanam padi dipolybag dilakukan oleh para pakar untuk membuat, menguji dan merekayasa verietas padi baru, salah satu alasannya adalah untuk menjaga aktivitas perkambangan berupa perkawianan generatif padi atau kemurnian verietas padi. Sehingga jika menggunakan media pot disekitar lingkungan, maka potensi hasil lebih baik dari benih unggul pasti tercapai.
5. Biaya tendah
Tambahan biaya untuk menghadirkan media pot tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan oleh petani konvensional dilahan persawahan dengan proses dan biaya mahal. Jika dikkulasikan, petani pot hanya menghadirkan media pot dan itu bisa menggunakan bahan murah atau tidak terpakai, kemudian mengumpulkan tanah yang di isi dalam pot, harga 1 truk tanah mungkin hanya 500rb, dan tanah ini bisa dipakai berulang dengan perawatan baik. Sedangkan untuk petani lahan sawah, ada biaya pengolahan lahan, mulai dari bajak sawah, pembenihan, penanaman, basmi rumput, hama dan upah buruh. 1 hektar padi lahan sawah bisa menghabiskan dan 3-5 juta.
6. Bebas tempat
Karena menggunakan media pot maka tempat bisa jadi fleksibel. Salah satu petani padi dalam pot ini menggunakan atap gedung sebagai lokasi budidaya padi, anda juga bisa memanfaatkan atap gedung model beton anda.
7. Menciptakan lingkungan hijau
Selain menjadi petani padi dengan teget hasil yang bagus, menggunakan sistem pot juga dapat menciptakan lingkungan hijau di lingkungan atau pekarangan rumah.
Adapun kekurangan menanam padi dengan media pot, yaitu Pencemaran lingkungan jika menggunakan obat atau bahan-bahan kimia seperti pupuk kimia, atau obat kimia yang di emulsikan. Tapi ini bisa disiasati dengan menggunakan pupuk kompos dan biopestisida.
Cara budidaya padi dalam pot
Nah, adapaun cara menanam padi dengan media pot, yaitu
-
Lakukan penyemaian bibit 10 hari sebelum tanam. Tapi, jika menggunakan sistem tabela atau sistem tanam benih langsung tanpa proses pembibitan maka penanaman dapat langsung dilakukan
- Siapkan media pot (polybag, ember, karung, dll) gunakan pot berukuran yang lebih besar dengan kedalaman yang cukup
- siapkan tanah dengan komposisi 60-70% tanah dan 30% adalah kompos atau pupuk organik. Campuran ini tidak baku, anda bisa membuat sendiri campuran ini dengan kreativitas sendiri, bisa dari kotoran kambing atau lainnya, tambahkan skam padi untuk menjaga kepadatan tanah.
- Siapkan air. Air harus selalu sedia, karena media pot mengandalkan pengairan langsung secara manual, kondisi air yang baik adalah becek berair.
- Isikan pot dengan tanah sekitar 90% dari tinggi pot
- Cabut bibit padi yang sudah disemai satu helai, dengan kondisi kulit benih padi masih menempel dengan akarnya
-
Tancapkan di tanah pot yang basah becek, dimana kulit benih padi didalam tanah dan biarkan saja akar dipermukaan, artinya tanam cukup sampai bibit padi dapat berdiri.
Beberapa hal yang perlu dilakukan agar tanaman tumbuh dengan baik
-
Jaga kondisi tanah tetap becek berair sampai padi tumbuh dengan baik, jika sudah besar maka cukup dengan kondisi basah.
-
Jika padi sudah tumbuh besar, selalu bersihkan tangkai, daun atau batang kering agar anakan baru tetap tumbuh
- Sebelum masa berbunga berikan pupuk organik tambahan untuk mensuffort perkembangan, atau nutrisi lain.
- Karena gangguan hama kurang tidak perlu pemberian pestisida tapi jika ditemukan hama seperti ulat dan lainnya maka gunakan biopestisida
- Padi siap dipanen saat batang pohon tanaman menguning dan buah kuning berisi padat, umumnya ketika berumur 120-145 hari
Posting Komentar untuk "Teknik Cara Budidaya Padi dalam Pot"
Posting Komentar