7 Bahan dan Cara Membuat Insektisida Alami Untuk Ulat Grayak
Menggunakan bahan kimia mungkin adalah cara instan yang dapat dilakukan namun perlu diketahui spektrum sebarannya membahayakan satwa lainnya serta residu dalam buah hasil tanaman yang berbahaya bila dikonsumsi. Saat ini gerakan menggunakan biopeptisida adalah langkah baik untuk dikembangkan, akan tetapi peptisida berbahan nabati, alami memiliki harga yang lebih mahal.
Karena itu, idnfarmer.com akan berbagi informasi mengenai bahan-bahan yang dapat digunakan untuk membuat biopeptisida salah satunya Insektisida alami untuk ulat gerayak sehingga anda dapat membuatnya sendiri.
Berikut tanaman-tanaman yang mengandung zat aktif yang dapat membasmi dan menghambat aktivitas ulat gerayak pada tanaman
1. Karinyu
Kirinyu (Chromolaena odorata) merupakan tumbuhan gulma berbentuk semak berkayu yang berkembang cepat secara liar dan sulit dikendalikan. Menurut Biller et al. (1994), kirinyu merupakan tumbuhan yang mengandung senyawa pryrrolizidine alkaloids yang bersifat racun (toxic). Kandungan senyawa tersebut menimbulkan bau menusuk dan berasa pahit, sehingga memiliki sifat perlindungan (repellent) dan juga mengandung alelopati yaitu suatu kemampuan tumbuhan untuk berintraksi antarorganisme, yang mana kebaradaannya dapat menghambat pertumbuhan organisme lain.
Menurut Martin dkk (2002) Ekstrak daun karinyu memiliki efektivitas pengendalian ulat grayak dengan nilai mortalitas 80-100% dan menekan tingkat kerusakan daun kedelai hingga 55,2%. Zat Racun dalam kirinyuyang terkandung di dalam ekstrak karinyu bersifat racun perut. karena itu, tumbuhan liar ini dapat dikembangkan sebagai bahan yang memiliki daya guna insektisida nabati.
2. Gelam
Daun Gelam (M. cajuputi) mengandung racun saponin, yang secara visual ditandai dengan munculnya busa bila dikocok. Pada uji efektivitas ulat gerayak, ekstrak daun gelam memiliki nilai mortalitas 75% (Thamrin, 2002)
3. Lukut
Lukut (P. bifurcatum) Sering disebut sebagai tanaman paku spesies paltycerium bifurcatum. Memiliki banyak manfaat sebagai insektisida atau obat herbal.
Sebagai insektisida, menurut Theodorus (2017) memiliki Efek sitotoksik fraksi n-heksan rendah dengan nilai IC50 281,6 µg/ml. Hasil skrining fitokimia terhadap fraksi n-heksan menunjukkan adanya kandungan flavonoid, triterpenoid dan fenol. Memiliki nilai mrtalitas 70% terhadap ulat gerayak (Thamrin, 2002)
4. Jingah
Jingah (G. rengas) yaitu tumbuhan liar yang banyak tumbuh di rawa-rawa . Berdasarkan penelitian getah jingah memiliki senyawa ursiol, rengol, glutarengol, laccol dan thitsiol (Backer, 1941). Pada batang kayu jingah dilaporkan mengandung senyawa golongan steroid, lipid, benzenoid dan flavonoid (Imamura, et.al.,1979).
Uji efektivitas jingah memiliki nilai mortalitas 70% pada hama ulat gerayak (Thamrin, 2002)
5. Bintaro
Bintaro (Cerbera odollam L.) merupakan tumbuhan berbahaya karena mengandung cerberin terutama pada bagian buah yang termasuk dalam golongan alkaloid dan flavonoid yang bersifat toksik.
Hasil penelitian Nur,dkk (2013) diperoleh ekstrak metanol buah bintaro yang memiliki efek terhadap mortalitas Spodoptera litura. Semakin tinggi konsentrasi yang digunakan maka semakin tinggi pula mortalitas Spodoptera litura. Nilai LC50-96 bioinsektisida ekstrak methanol buah bintaro terhadap mortalitas ulat grayak yaitu 1,31%.
6. Buah Maja
Buah Majapahit (Crescentia cujete) memiliki kandungan kimia diantaranya adalah senyawa alkaloid, flavonoid, dan tanin yang dapat bersifat racun.
7. Cengkeh
Cengkeh (Syzygium aromaticum) memiliki kandungan kimia senyawa eugenol efektif mengendalikan serangga hama.
Adapun aplikasi cara membuat insektisida alami untuk ulat gerayak, yaitu:
- Siapkan daun Karinyu atau bahan-bahan diatas
- Cacah bahan
- Siram dengan air
- Untuk daun (diremas), batang (direndam) dalam air
- Saring perasan
- Bisa tambahkan detergen sebagai perekat
- Siap disemprotkan pada tanaman
Posting Komentar untuk "7 Bahan dan Cara Membuat Insektisida Alami Untuk Ulat Grayak"
Posting Komentar